di jelaskan Dalam Q.S.Al-Anfal : 2-4
إِنَّمَا
الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ
عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَاناً وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ -٢- الَّذِينَ
يُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ -٣- أُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ
حَقّاً لَّهُمْ دَرَجَاتٌ عِندَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ -٤-
Dalam
QS. Al-Anfaal ayat 2-4 Allah SWT menjelaskan cirri-ciri orang mukmin itu,
sebagaimana firman-Nya :” Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah
mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila
dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka ( karenanya )
dan kepada tuhanlah mereka bertawakkal”.Orang-orang beriman adalah mereka yang takut kepada Allah SWT karena keagungan dan kemuliaan-Nya,karena itulah, ketika ayat-ayat Al-Qur’an yang dibacakan itu mengenai keadilan Allah SWT, hukuman dan kekuatan-Nya, mereka merasa ngeri dan bergetarlah hati mereka . Dan ketika dibacakan ayat-ayat mengenai kemurahan, kasih sayang, rahmat dan pahala Allah SWT, mereka merasakan ketentraman dalam diri mereka dan bertambah keimanan mereka. Orang-orang yang beriman itu mereka senantiasa bertawakkal hanya kepada Allah SWT dalam berbagai keadaan apapun dan mereka menggantungkan diri kepada-Nya mengenai segala urusan dalam hidupnya.
Sekali
lagi, orang-orang yang beriman itu ialah mereka yang mendirikan shalat sebagai
bukti hubungannya dengan Allah SWT dan membelanjakan hartanya tanpa
mengharapkan imbalan dan bermurah hati terhadap apa yang Allah SWT
berikan kepada mereka baik berupa makanan dan minuman dan harta benda lainnya,
sebagaimana firman-Nya:” Yaitu orang-orang yang mendirikan sholat dan yang
menafkahkan sebagaian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka”.
Allah
Yang Maha Mulia, menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki ciri-ciri seperti
yang diungkapkan di atas adalah benar-benar memenuhi syarat untuk disebut
sebagai orang beriman, ayat ini mengatakan :” Itulah orang-orang yang
beriman dengan sebenar-benarnya, mereka akan memperoleh beberapa derajat
ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki ( nikmat ) yang mulia”
alangkah
mulianya diri kita jika kita bisa menjadi orang yang beriman dengan
sebenar-benarnya iman,alanhgkah tinggi derajat kita di dunia maupun di
akhirat jika kita bisa benar benar menggapai karakter org mukmin yang
terdapat dalam aya diatas, tapi Alloh tetap maha bijaksana bila memang
kita benar benar ada kemauan dan keyakinan kemuliaan itu masih terbuka
lebar... masih bisa kita gapai dengan semangat beribadah kepada Alloh
dengan meningkatkan ketaqwaaan kepadanya agar terbuka jalan Keimanan
dengan sebenar-benarnya iman.
patutkah
kita mengkultus seseorang yang masih goyah keimanannya? tentu tidak
siapa tau ia sedang dalam proses kesempurnaan dalam pandangan manusia,
bisa saja ia akan lebih mulia dari kita yang mempunyai keyakinan bahwa
iman kita sudah kuat, kadang iman orang muslim yang sudah lama menjadi
muslim sendiri selalu kalah dengan orang yang baru mendapat hidayah dari
Alloh, mengapa? jawabnnya meraka diberi hidayah, mereka tidak sekedar
menjadi muslim yang sekedar bisa membaca Al-Qur'an, tapi mereka
mendalami dan mengkaji isi Al-Quran yang begitu sangat sempurna, tidak
lain mereka juga mengukuhkan percaya Akan muslimlah jalan terbaiknya,
dan tidak goyahlah iman mereka, berbeda dengan kita selaku muslim yg
sudah muslim dari kecil selalu goyah imannya, mengapa? hanya satu
jawabnnya. kita punya rasa malu kepada Alloh atau tidak?, karna malu itu
sebagian dari iman juga, tapi makna malu disini bukan malu yang bisa
kita definisikan sehari-hari. malu disini ialah malu ketika kita masih
sulit melaksanakan perintah Alloh, malu ketika kita melakukan dosa, malu
ketika kita belum bisa menjadi orang yang mendekatkan diri kepada Allo,
malu ketika kita belum mendapat Ridho dan cinta dari Alloh.
sepantasnya
sebagai seorang muslim hendaklah kita tekadkan dalam hati bahwa kita
ingin mencapai kesempurnaan iman, ingin menjadi manusia yang Alloh
muliakan, yang Alloh tinggikan derajatnya, tentu saja dengan tekad kita
karna Alloh menjelaskan dalam Al-Quran
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang merubah apa-apa yang ada pada diri mereka ” (QS.13:11)
Wallohu A'lam bishawab.
#salamRG_UG #our whole life is worship
Tidak ada komentar:
Posting Komentar